Megawati Zebua Anggota DPRD Sumut Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Pramugari Wings Air
Daftar isi:
Kasus penganiayaan yang melibatkan anggota DPRD Sumatera Utara, Megawati Zebua, menarik perhatian publik setelah adanya laporan dari seorang pramugari Wings Air. Megawati telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian, meskipun ia tidak ditahan karena alasan dianggap kooperatif selama proses pemeriksaan.
Menurut informasi dari pihak kepolisian, penetapan ini terjadi setelah dilakukan gelar perkara. Pihak kepolisian memastikan bahwa berkas perkara telah dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum untuk proses selanjutnya.
Kasus ini bermula ketika pramugari bernama Lidya Crytine melaporkan kejadian penganiayaan yang dialaminya. Insiden ini terjadi di dalam pesawat saat proses boarding penerbangan dari Gunungsitoli menuju Medan beberapa waktu lalu.
Insiden di Dalam Pesawat yang Viral di Media Sosial
Insiden antara Megawati Zebua dan Lidya Crytine berlangsung ketika keduanya terlibat adu mulut di dalam pesawat. Video rekaman kejadian tersebut cepat menyebar dan viral di media sosial, menarik perhatian masyarakat luas mengenai detail kejadian tersebut.
Menurut keterangan Lidya, penganiayaan yang dialaminya terjadi pada 13 April 2025 di Bandara Binaka, Nias. Kondisi ini semakin diperparah dengan publikasi di media yang menyoroti insiden tersebut.
Kejadian ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Banyak yang mempertanyakan tindakan penyidik yang tidak langsung menahan Megawati meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan.
Mediasi yang Gagal dan Proses Hukum yang Berlanjut
Pihak kepolisian sebelumnya telah melakukan upaya mediasi antara kedua belah pihak sesuai permintaan terlapor. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil dan gagal mencapai kesepakatan di antara mereka.
Kasubbid Penmas Polda Sumut menyatakan bahwa proses mediasi telah dilakukan, tetapi karena tidak ada kata sepakat, maka penyidik melanjutkan proses penyelidikan. Hal ini menunjukkan bahwa pihak kepolisian tetap berupaya untuk menyelesaikan masalah secara damai sebelum melanjutkan ke jalur hukum.
Lidya, yang merasa menjadi korban, merasa perlu untuk melanjutkan kasus ini meskipun gagal dalam mediasi. Dia berharap keadilan akan ditegakkan melalui proses hukum yang ada.
Dampak Sosial dan Reaksi Publik terhadap Kasus Ini
Kasus ini menciptakan gelombang reaksi di media sosial dan masyarakat umum. Banyak netizen turut memberikan pendapat mengenai insiden ini, dengan beberapa mendukung tindakan hukum yang diambil oleh Lidya Crytine.
Di sisi lain, ada juga yang mempertanyakan legitimasi tindakan hukum terhadap seorang anggota DPRD. Diskusi semacam ini menyoroti kompleksitas kasus yang melibatkan figur publik dan dampak sosial yang jauh lebih luas.
Reaksi publik terhadap Megawati Zebua juga menunjukkan beragam pandangan. Sebagian menganggap penganiayaan adalah tindakan yang tidak dapat diterima, sementara yang lain menilai harus ada pemeriksaan lebih mendalam terhadap konteks kejadian tersebut.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







