Kemenag Galang Peneliti dari 31 Negara Bahas Isu Islam dan Teknologi
Daftar isi:
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) tengah mempersiapkan ajang bergengsi yang akan berlangsung di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) pada akhir Oktober 2025. Konferensi internasional ini, bernama Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+), diharapkan dapat menjadi platform penting untuk diskusi dan pertukaran ide mengenai isu-isu terkini dalam konteks keislaman, sains, dan teknologi.
Mengusung tema “Islam, Ecotheology, and Technological Transformation: Multidisciplinary Innovations for an Equitable and Sustainable Future,” konferensi ini akan mengupas tuntas berbagai aspek yang berkaitan dengan kombinasi antara tradisi keagamaan dan kemajuan ilmiah. Hal ini menjadi penting mengingat tantangan global saat ini yang membutuhkan solusi inovatif dan berkelanjutan.
AICIS+ 2025 diperkirakan akan menarik perhatian ribuan peserta dari dalam dan luar negeri. Ajang ini tidak hanya bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang bagaimana Islam berinteraksi dengan berbagai disiplin ilmu, tetapi juga untuk menghasilkan rekomendasi yang dapat diterapkan dalam kebijakan publik dan praktik masyarakat.
Sejarah dan Signifikansi AICIS dalam Dunia Akademis
AICIS telah menjadi salah satu konferensi terkemuka di Indonesia yang mengedepankan keterkaitan antara ilmu keislaman dan sains. Sejak pertama kali diselenggarakan, konferensi ini telah menarik partisipasi akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai penjuru dunia. Hal ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang mendesak untuk mendiskusikan dan mengeksplorasi integrasi ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai keislaman.
Keberlanjutan AICIS selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa tema yang diangkat selalu relevan dengan isu-isu global. Dalam setiap edisi, perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat dan teknologi menjadi salah satu fokus utama. Misalnya, pentingnya membahas dampak teknologi terhadap kehidupan spiritual masyarakat merupakan agenda yang selalu aktual.
Dengan semakin banyaknya partisipan dari berbagai negara, reputasi AICIS juga semakin meningkat. Kualitas makalah yang dipresentasikan sering kali mencerminkan keragaman perspektif akademis. Variasi tersebut memberikan dimensi baru pada diskusi yang dilakukan, menambah wawasan dan pandangan baru mengenai tantangan bersama.
Inovasi Baru dalam AICIS+ 2025: Riset Expo
AICIS+ 2025 akan memperkenalkan inovasi baru yang dikenal dengan Riset Expo. Inisiatif ini bertujuan untuk menampilkan penelitian unggulan dari madrasah dan perguruan tinggi di Indonesia. Dengan adanya Riset Expo, diharapkan bahwa karya ilmiah yang dihasilkan oleh siswa dan mahasiswa bisa mendapatkan pengakuan yang lebih luas.
Beberapa penelitian yang dipamerkan bahkan telah siap untuk dipublikasikan di jurnal-jurnal terindeks internasional seperti Scopus. Ini merupakan pencapaian luar biasa yang menunjukkan potensi luar biasa yang dimiliki para peneliti muda. Pameran ini juga akan menjadi peluang bagi mereka untuk menunjukkan hasil penelitian kepada publik dan mendapatkan umpan balik dari para ahli.
Inovasi ini tidak hanya akan meningkatkan daya tarik AICIS, tetapi juga menciptakan ekosistem penelitian yang lebih baik. Melalui kolaborasi antara lembaga pendidikan dan dunia penelitian, AICIS+ berupaya memfasilitasi terwujudnya sinergi antara teori dan praktik di lapangan.
Peningkatan Partisipasi Internasional dalam AICIS+ 2025
Dari data yang tersedia, AICIS+ 2025 mencatatkan peningkatan signifikan dalam jumlah negara peserta. Jika pada tahun sebelumnya konferensi ini diikuti oleh 15 negara, maka untuk tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 31 negara. Hal ini menunjukkan bahwa AICIS semakin dikenal di kalangan akademisi global.
Partisipasi yang lebih luas mencerminkan reputasi yang semakin kuat serta ketertarikan dunia internasional terhadap isu-isu yang dibahas. Berbagai negara dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan, menciptakan diskusi yang kaya dan beragam. Dengan latar belakang yang berbeda, setiap negara bisa memberikan masukan yang unik terhadap masalah yang sedang dihadapi.
Peningkatan partisipasi ini tentu saja sejalan dengan upaya Kemenag untuk menjadikan AICIS sebagai salah satu referensi utama dalam perdebatan akademis yang mengaitkan keislaman dengan perkembangan ilmiah. Dengan begitu, AICIS+ 2025 tidak hanya sekadar menjadi sebuah konferensi, tetapi juga platform yang dapat menghasilkan solusi bagi tantangan global.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







