Dua Pencuri AC Mal Ditangkap oleh Polsek Tambora, Kerugian Mencapai Rp14 Juta

Daftar isi:
Dua pria berinisial DM (30) dan FM (24) ditangkap polisi setelah melakukan pencurian dua unit pendingin ruangan (AC) di sebuah mal di Tambora, Jakarta Barat. Kejadian ini menjadi sorotan karena aksi mereka menyebabkan kerugian sekitar Rp14 juta bagi pihak mal.
Pencurian tersebut terjadi pada 28 dan 30 Agustus 2025, dan baru bisa terungkap setelah Polsek Tambora melakukan penyelidikan yang intensif. Proses penyelidikan ini membuahkan hasil dengan penangkapan kedua pelaku pada Rabu malam, 10 September 2025.
Menurut keterangan Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Sudrajat Djumantara, pelaku menggunakan metode sederhana dalam menjalankan aksinya. Mereka mengenakan jaket ojek online milik adik salah satu pelaku untuk menghindari kecurigaan dari masyarakat sekitar.
Modus Operandi Pencurian yang Digunakan Pelaku
Dalam aksinya, kedua pelaku berusaha tampak wajar dengan berpura-pura menjadi pengantar makanan atau penumpang. Taktik ini memungkinkan mereka untuk mengamati situasi dan menentukan waktu yang paling tepat untuk bertindak.
Setelah berhasil membawa AC yang dicuri, DM dan FM menjualnya dengan harga yang jauh di bawah nilai pasaran. Mesin AC tersebut hanya dijual seharga Rp500 ribu per unit, yang menunjukkan bahwa mereka serius dalam mencari keuntungan dari kejahatan ini.
Menurut keterangan lebih lanjut dari aparat kepolisian, pelaku juga sering memantau lokasi-lokasi lain yang memungkinkan mereka melakukan pencurian serupa. Hal ini menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan mal.
Aksi Penangkapan dan Proses Hukum yang Dijalani
Pihak kepolisian tidak hanya mengandalkan keterangan saksi, tetapi juga menggunakan rekaman CCTV untuk melacak aksi pencurian tersebut. Berkat kerjasama yang baik antara petugas, kedua pelaku akhirnya berhasil diringkus tanpa perlawanan.
Setelah ditangkap, pelaku langsung diperiksa dan dihadapkan pada hukum yang berlaku. Dalam pemeriksaan, terungkap bahwa DM sebelumnya bekerja sebagai juru parkir, sedangkan FM tidak memiliki pekerjaan tetap, mengindikasikan bahwa pengangguran bisa menjadi salah satu faktor utama di balik tindakan mereka.
Tak hanya itu, penyelidikan lebih lanjut dilakukan untuk mengecek apakah ada pelaku lain yang terlibat dalam jaringan pencurian tersebut. Ya, dalam dunia kejahatan, sering kali ada lebih dari satu individu yang berkolaborasi untuk menjalankan aksi mereka.
Dampak Sosial dari Kasus Pencurian Ini
Kasus pencurian ini menjadi sorotan karena mencerminkan masalah yang lebih besar, yaitu keamanan di ruang publik. Pihak mal harus lebih waspada dan berupaya meningkatkan sistem keamanan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Selain itu, kejadian ini juga membuka diskusi tentang perlunya peningkatan pendidikan dan penciptaan lapangan pekerjaan. Dengan mengurangi angka pengangguran, diharapkan masyarakat tidak terpaksa memilih jalan kriminal untuk mendapatkan uang.
Masyarakat secara umum juga perlu lebih proaktif dalam melaporkan kecurigaan di lingkungan sekitar. Kesadaran dan kerjasama dari warga dapat menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now