KRI REM-331 Hadapi Serangan Udara di Laut Banda

Daftar isi:
Kapal perang TNI, KRI Raden Eddy Martadinata-331, baru-baru ini mengadakan latihan tempur yang intensif di perairan Laut Banda, Maluku. Latihan ini dirancang untuk mensimulasikan berbagai skenario peperangan yang menghadapi ancaman dari berbagai arah, termasuk udara, permukaan laut, dan bawah laut.
Pimpinan latihan ini, Letkol Laut (P) Andi Kristianto, memimpin seluruh rangkaian kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 25 September 2025. Dalam latihan tersebut, KRI REM-331 dihadapkan pada serangan berlapis dari rudal antikapal serta torpedo yang diluncurkan oleh musuh.
Latihan ini tidak hanya menguji kemampuan tempur kapal, tetapi juga sistem pertahanan yang ada. Menghadapi serangan tersebut, semua sistem pertahanan yang terpasang di kapal diaktifkan untuk menanggulangi berbagai ancaman yang ada.
Strategi Pertahanan yang Diterapkan dalam Latihan Tempur
Dalam menghadapi serangan yang dilancarkan, KRI REM-331 menggunakan beberapa sistem senjata canggih yang telah diprogram untuk melindungi kapal. Meriam 76 mm Leonardo Super Rapid Gun dan Millenium Gun 35 mm menjadi andalan utama dalam menanggapi serangan dari udara.
Seluruh kru kapal dilatih untuk bereaksi cepat ketika menghadapi serangan, memastikan setiap sistem berfungsi secara optimal. Tidak hanya itu, meriam 20 mm Vector juga dipakai untuk pertahanan jarak menengah dan dekat, menambah lapisan perlindungan bagi kapal.
Sistem pengelabuan seperti decoy Bullfighter IR & RF serta Zoka SED akustik digunakan untuk mendeteksi dan menghindari rudal serta torpedo yang akan menyerang. Penggunaan teknologi canggih ini sangat penting untuk meningkatkan peluang bertahan hidup dalam situasi pertempuran.
Keberhasilan Latihan dan Penilaian dari Pimpinan TNI AL
Latihan ini diakhiri dengan evaluasi menyeluruh dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Pimpinan TNI AL memberikan penilaian positif terhadap kemampuan dan kewaspadaan seluruh kru kapal selama latihan berlangsung. Mereka mengapresiasi kerja keras yang ditunjukkan oleh semua personel dalam menghadapi simulasi pertempuran tersebut.
Hasil latihan ini juga menjadi acuan bagi TNI AL untuk meningkatkan kemampuan tempur dan strategi pertahanan yang ada. Dengan pengalaman yang didapat, diharapkan TNI AL dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan keamanan di masa depan.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi kru untuk meningkatkan koordinasi antar unit dan berlatih dalam suasana yang menekan. Kerja sama antar anggota kru sangat penting untuk memastikan setiap misi dapat terlaksana dengan sukses.
Pentingnya Latihan Tempur untuk Kesiapan Angkatan Laut
Latihan tempur seperti ini memiliki peranan penting dalam mempersiapkan angkatan laut menghadapi berbagai situasi di lapangan. Kesiapan mental dan fisik anggota kapal dapat diasah lebih baik melalui simulasi pertempuran nyata. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua anggota tim dapat berfungsi dengan baik ketika diperlukan.
Latihan juga membantu dalam mendeteksi kelemahan dan kekurangan yang mungkin ada pada sistem pertahanan kapal. Dengan demikian, pengembangan dan perbaikan dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas di masa mendatang.
Selain itu, kegiatan ini penting untuk menjalin kerja sama internasional dan memberikan gambaran tentang kekuatan angkatan laut kepada dunia. Kesiapan angkatan laut mencerminkan kekuatan pertahanan negara serta komitmen untuk menjaga keamanan wilayah perairan nasional.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now