Hemat Uang Rp8,2 Triliun setelah Hapus Tantiem Komisaris BUMN
Daftar isi:
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, yang dikenal sebagai Danantara, baru saja mencatatkan penghematan anggaran yang signifikan. Penghematan sebesar Rp8,2 triliun berasal dari kebijakan menghapus tantoem bagi komisaris badan usaha milik negara, menempatkan Danantara pada posisi yang lebih kompetitif di tingkat internasional.
Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, mengungkapkan optimisme perusahaannya dapat memanfaatkan dana yang dihemat untuk investasi lebih lanjut. Kebijakan ini menandakan adanya suatu perubahan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian negara.
Dalam acara yang berlangsung di Jakarta, Pandu menggarisbawahi pentingnya reformasi dalam tata kelola BUMN. Dengan langkah ini, ia berharap dapat merancang suatu sistem yang lebih adil dan efisien di lingkungan bisnis pemerintahan.
Kebijakan Penghapusan Tantiem sebagai Langkah Strategis
Pandu Sjahrir menjelaskan bahwa penghapusan tantiem bagi komisaris BUMN merupakan langkah strategis yang diambil setelah mengevaluasi praktik keuangan global. Ini adalah langkah yang bertujuan untuk menyetarakan remunerasi komisaris BUMN dengan standar internasional.
Berdasarkan penilaiannya, banyak komisaris BUMN menerima fasilitas keuangan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di perusahaan global. Hal ini, menurutnya, perlu ditinjau kembali agar pengeluaran negara bisa lebih efisien.
Ia menegaskan bahwa perbandingan yang dibawa dalam keputusan ini adalah untuk menciptakan keadilan. Kebijakan ini diharapkan bisa memicu reformasi lain di dalam tubuh BUMN, serta menstimulasi kinerja yang lebih baik.
Pentingnya Tugas Direksi BUMN dan Imbalan yang Sesuai
Walaupun tantiem untuk komisaris dihapus, Pandu menekankan bahwa remunerasi untuk direksi BUMN tetap dipertahankan. Hal ini dikarenakan tanggung jawab yang diemban oleh direksi jauh lebih besar dibandingkan komisaris.
Direksi memiliki kewajiban untuk menjalankan operasional perusahaan sehari-hari dan bertanggung jawab langsung terhadap pencapaian target. Oleh karena itu, wajar jika imbalan yang diterima direksi berdasarkan tingkat kesulitan dan tuntutan pekerjaan mereka.
Sistem remunerasi yang berbeda ini diharapkan dapat memotivasi kinerja yang lebih baik dari direksi. Dengan memberikan tantangan yang sesuai, diharapkan mereka dapat mengangkat kredibilitas dan produktivitas BUMN.
Harapan untuk Masa Depan Ekonomi Indonesia
Dengan langkah-langkah yang diambil, ada harapan besar agar dampak penghematan ini dapat dirasakan dalam jangka panjang. Investasi yang akan dilakukan diharapkan bisa membawa pertumbuhan yang positif bagi perekonomian nasional.
Pandu Sjahrir optimis bahwa sebanyak Rp8,2 triliun yang dihemat dapat dimanfaatkan untuk proyek-proyek yang akan memperkuat infrastruktur dan sektor-sektor strategis lainnya. Ini menjadi momentum untuk mengubah paradigma investasi di Indonesia.
Dalam pandangannya, keberhasilan kebijakan ini tidak hanya bergantung pada pengelolaan intern, tetapi juga pada dukungan seluruh pihak. Kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan yang diharapkan.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







