Cerita Mengerikan Penikaman di Kereta Inggris, Pelaku Serang Penumpang dengan Pisau Besar
Daftar isi:
Kepanikan melanda kereta penumpang rute dari Doncaster menuju London pada tanggal 1 November 2025, ketika seorang pria secara tiba-tiba mengamuk dengan mengayunkan pisau besar. Dalam hitungan detik, suasana yang awalnya tenang berubah menjadi kengerian yang sulit dilupakan bagi para penumpang yang terjebak dalam insiden tersebut.
Serangan brutal ini melukai sepuluh orang, dengan dua di antaranya dalam keadaan kritis. Pihak kepolisian Inggris menyatakan bahwa insiden ini bukan bagian dari serangan teror, melainkan kasus terpisah yang menimbulkan trauma mendalam bagi mereka yang menjadi saksi.
Para penumpang yang mengalami kekacauan tersebut harus menghadapi kenyataan pahit dari situasi yang tiba-tiba berubah. Saksi mata menggambarkan suasana mencekam ketika pelaku melancarkan serangan dengan tanpa ampun, menciptakan kepanikan di dalam kereta.
Kengerian yang Terjadi di Dalam Kereta Penumpang yang Ramai
Saksi mata mengungkapkan bagaimana situasi menjadi sangat mencekam ketika serangan dimulai. Seorang penumpang menjelaskan bahwa pria tersebut menyerang siapa saja yang berada di dekatnya dengan pisau dan teriakan panik memenuhi gerbong.
Banyak penumpang berusaha untuk melarikan diri dan mencari tempat berlindung, sementara beberapa lainnya terjatuh dan terinjak akibat kepanikan yang menyebar dengan cepat. Tidak dapat dipungkiri bahwa moment itu adalah pengalaman yang sangat traumatis bagi yang terlibat.
“Saya melihat darah di mana-mana. Orang-orang berteriak sambil berusaha kabur,” ungkap seorang saksi mata yang terharu. Dia menambahkan bahwa beberapa penumpang malah bersembunyi di kamar mandi, berusaha menghindari situasi berbahaya.
Respons Cepat dari Pihak Kepolisian dan Evakuasi Korban
Kepolisian Cambridgeshire segera menerima laporan darurat mengenai insiden itu dan dengan cepat mengerahkan unit bersenjata untuk menghadapi situasi. Kereta pun dihentikan secara mendadak di Stasiun Huntingdon dengan tujuan untuk mencegah jatuhnya korban yang lebih banyak.
“Petugas bersenjata segera tiba di lokasi dan dua pria pun berhasil ditangkap tanpa terjadinya korban lebih lanjut,” jelas sebuah pernyataan resmi kepolisian. Tindakan cepat ini menunjukkan kesiapsiagaan pihak berwenang dalam menghadapi situasi darurat.
Setelah insiden, Kepala Kepolisian Transportasi Inggris, John Loveless, memberikan laporan mengenai korban. Empat dari sepuluh korban yang terluka sudah diperbolehkan pulang, sementara dua lainnya masih menerima perawatan intensif di rumah sakit.
Menghadapi Trauma dan Memulihkan Keamanan Publik
Sementara pihak kepolisian berupaya untuk menenangkan situasi, banyak penumpang yang masih merasakan dampak psikologis dari insiden tersebut. Trauma akibat serangan brutal ini dapat bertahan lama, dan langkah-langkah pemulihan sangat diperlukan agar mereka bisa kembali merasa aman.
Beberapa penumpang yang tidak mengalami luka fisik juga mengaku mengalami stres yang luar biasa akibat melihat kekerasan secara langsung. Oleh karena itu, dukungan psikologis dan konseling diperlukan untuk membantu mereka mengatasi pengalaman yang mengerikan ini.
Kepolisian Inggris menekankan bahwa mereka akan terus memantau situasi dan berusaha memberikan keamanan yang lebih baik bagi para penumpang kereta. Mereka juga mendesak masyarakat untuk tetap tenang dan melaporkan jika melihat sesuatu yang mencurigakan di lingkungan sekitar.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







