Robby Purba dan Shaugi di Bisikan Gaib. Foto/MNC Media
JAKARTA – Shaugi, seorang pembasmi hama sekaligus indigo, hadir di Bisikan Gaib bareng Robby Purba. Dalam obrolan itu, Shaugi menceritakan bahwa dirinya bisa merasakan bahkan melihat keberadaan makhluk astral. Ia juga sempat menebak akan terjadi angin puting beliung di daerah Bekasi dan Karawang beberapa waktu lalu, dan benar-benar terjadi seperti yang ia rasakan.
Kemampuannya tidak berhenti sampai di situ. Shaugi juga kerap berinteraksi dengan energi dari alam lain. Ia mengaku sering merasakan hawa panas, getaran, atau kehadiran yang tak kasat mata di tempat-tempat tertentu, terutama lokasi yang memiliki riwayat kecelakaan atau tragedi. Hal itu membuat Robby Purba penasaran dan bertanya tentang pengalaman mistis yang paling membekas bagi Shaugi.
Shaugi pun bercerita, salah satunya saat ia pindah ke kos baru karena masalah lingkungan di tempat sebelumnya. Namun setelah pindah, justru gangguannya makin parah. Ia sering dimimpiin nenek-nenek, pintu digedor malam-malam, bayangan hitam melintas, sampai suara tangisan dan tawa aneh. Bahkan ia pernah melihat makhluk tinggi besar yang jelas terlihat di depan matanya.
Robby yang mendengar cerita itu sempat merinding, apalagi saat Shaugi menyebut bahwa ia yakin sosok nenek-nenek itu adalah arwah korban kebakaran. Setelah kejadian-kejadian itu, Shaugi mengaku jadi lebih rajin beribadah dan memperkuat doa sebagai perlindungan diri.
Cerita lengkap dan momen seramnya bisa kamu tonton langsung di channel YouTube @robbypurbaofficial.
(wur)
Shaugi adalah sosok unik yang memiliki kemampuan indigo, yang dalam istilah populer merujuk kepada orang-orang yang dapat melihat dan merasakan hal-hal yang biasanya tidak dapat dijangkau oleh indera biasa. Dalam perbincangannya dengan Robby Purba di acara Bisikan Gaib, ia menceritakan berbagai pengalaman yang mengungkapkan kemampuannya dalam berinteraksi dengan dunia astral. Keberadaannya di dunia ini tidak hanya memunculkan rasa penasaran, tetapi juga menjadi jembatan antara dunia nyata dan dunia yang tak terlihat.
Pengalamannya yang cukup mencolok adalah saat ia merasakan dan bisa menduga kejadian angin puting beliung yang akan menghantam daerah Bekasi dan Karawang. Ramalan tersebut bukan hanya sekedar kesan, tetapi terbukti dengan datangnya bencana tersebut. Hal ini menunjukkan betapa tajamnya insting dan kekuatan yang dimilikinya dalam merasakan energi alam dan hal-hal gaib di sekitarnya.
Shaugi berinteraksi dengan energi dari berbagai dimensi, pengalaman ini menjadi fondasi bagi banyak kunjungan ke lokasi-lokasi yang memiliki sejarah kelam. Ia menyebutkan bahwa di lokasi-lokasi tersebut, kehadiran energi bahkan lebih intens. Jika kita mengamati lebih dalam, hal ini menggambarkan bagaimana pengalaman mistis sering kali terhubung dengan sejarah atau tragedi yang dialami suatu tempat.
Pertemuan Mistis yang Mengubah Hidup Shaugi
Salah satu cerita yang paling membekas di ingatan Shaugi adalah pengalaman ketika ia pindah ke tempat kos baru. Awalnya, ia berpikir bahwa pindah akan memperbaiki keadaan hidupnya yang terganggu. Namun, kenyataannya malah berbeda, gangguan mistis justru semakin menghampirinya. Di tempat baru ini, ia mulai sering mengalami mimpi buruk dan merasakan kehadiran yang menakutkan.
Menurutnya, ada sosok nenek-nenek yang selalu muncul dalam mimpi-mimpinya. Suara gedoran pintu yang tidak bisa dijelaskan dan bayangan hitam yang melintas hanya menambah ketegangan dalam hidupnya. Ini adalah gambaran bagaimana sebuah pengalaman baru tidak selalu membawa kebahagiaan, tetapi seringkali menimbulkan rasa takut yang mendalam.
Shaugi pun menceritakan momen paling menakutkan ketika ia melihat makhluk tinggi besar di depan matanya. Kejadian ini membuatnya merenung lebih jauh mengenai keberadaan makhluk halus dan apa yang sebenarnya mereka inginkan. Saat banyak orang mungkin akan lari ketakutan, Shaugi justru semakin ingin memahami lebih dalam makhluk yang berada di luar jangkauan panca indra manusia.
Kekuatan Spiritual dalam Menghadapi Gangguan Mistis
Setelah berbagai pengalaman yang menakutkan, Shaugi menyadari pentingnya memperkuat spiritualitasnya. Ia mulai lebih rajin beribadah dan memperkuat doa sebagai bentuk perlindungan diri. Dalam pandangannya, kekuatan spiritual bukan hanya tentang sembuh dari gangguan, tetapi juga menjadi tameng yang melindunginya dari pengalaman tidak menyenangkan tersebut.
Pentingnya penguatan spiritual ini menjadi titik balik bagi Shaugi. Ia belajar bahwa hubungan dengan Sang Pencipta bisa menjaga dirinya dari hal-hal buruk, termasuk gangguan makhluk astral. Shaugi pun memperdalam pengetahuan tentang praktek spiritual yang dapat membantunya dalam menghadapi berbagai fenomena gaib yang tidak diinginkannya.
Shaugi juga membagikan pengalamannya ini kepada orang lain, berharap bisa membantu mereka yang mengalami kondisi serupa. Dengan berbagi cerita dan praktik spiritual yang bermanfaat, ia berharap bisa menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga diri dari gangguan gaib yang mengintai.
Menjalani Kehidupan yang Berimbang Antara Dunia Nyata dan Astral
Kehidupan Shaugi menunjukkan bahwa kita bisa hidup seimbang antara dunia nyata dan dunia gaib. Ia tidak hanya mengandalkan kemampuannya, tetapi juga berusaha menjaga keseimbangan emosional dan spiritual. Menyadari hadirnya makhluk lain di sekitar kita bisa menjadi tantangan tersendiri, tetapi dapat dikelola dengan pendekatan yang benar.
Dalam perjalanannya, Shaugi belajar bahwa rasa takut yang mungkin dirasakan bukanlah musuh, tetapi bagian dari pemahaman yang harus ditelaah. Rasa takut dapat menjadi pendorong untuk belajar lebih banyak tentang dunia yang tidak terlihat, serta bagaimana cara berinteraksi dengan baik. Dengan cara ini, ketakutan bisa diubah menjadi kekuatan.
Shaugi menjadi contoh nyata bagaimana seseorang dapat menjalani kehidupan yang berimbang meskipun memiliki kemampuan yang dianggap luar biasa. Ketika kita menerima dan memahami keberadaan serta peranan makhluk-makhluk astral, kita bisa mencapai tingkat kehidupan yang lebih penuh dan bermakna.
