Duduk Terlalu Lama Bisa Picu Alzheimer, Berikut 5 Cara Mencegahnya
Daftar isi:
loading…
Duduk terlalu lama berisiko sebabkan Alzheimer. Foto/WebMD
JAKARTA – Di era serba digital seperti sekarang, banyak orang menghabiskan sebagian besar waktu mereka dengan duduk. Kebiasaan ini berawal dari aktivitas sehari-hari seperti bekerja, menonton film, hingga berselancar di dunia maya.
Meskipun duduk adalah hal yang tampak sepele, ternyata posisi ini dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk peningkatan risiko penyakit Alzheimer. Penyakit ini merupakan gangguan neurodegeneratif yang memengaruhi daya ingat dan fungsi otak, yang berpotensi mengubah kehidupan sehari-hari seseorang.
Riset terbaru menunjukkan bahwa mereka yang menghabiskan waktu lebih banyak dalam posisi duduk memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami penurunan fungsi kognitif. Meskipun olahraga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan, durasi duduk yang terlalu lama tetap dapat menambah risiko tersebut, membuktikan bahwa aktivitas fisik saja tidak cukup untuk melawan akibat negatif dari duduk.
Aliran darah dalam tubuh pun sangat dipengaruhi oleh posisi duduk ini. Ketika seseorang terlalu lama berada dalam posisi tersebut, sirkulasi darah di otak dapat terhambat, menyebabkan kurangnya oksigen dan nutrisi yang sangat dibutuhkan otak untuk berfungsi optimal.
Mengapa Terlalu Lama Duduk Dapat Meningkatkan Risiko Alzheimer?
Penjelasan ilmiah mengenai hubungan antara duduk dan Alzheimer melibatkan kompleksitas yang lebih dalam dari sekadar waktu yang dihabiskan dalam posisi tertegun. Aliran darah yang buruk dapat mengakibatkan kerusakan pada sel-sel otak, berimbas pada penurunan fungsi kognitif. Hal ini terutama berbahaya bagi mereka yang telah berusia lanjut, di mana risiko mengalami gangguan kognitif semakin meningkat.
Pakar kesehatan merekomendasikan pentingnya memperhatikan perubahan pola hidup. Mengurangi waktu duduk harian dan menggantinya dengan aktivitas fisik dapat sangat membantu dalam menjaga kesehatan otak. Kebiasaan ini tidak hanya memperbaiki kondisi fisik, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan.
Dalam konteks ini, pengetahuan mengenai batasan waktu duduk menjadi kunci. Jika setiap hari lebih dari enam jam dihabiskan untuk duduk, maka risiko mengalami masalah kognitif dapat meningkat. Oleh karena itu, melakukan perubahan sederhana dalam rutinitas harian dapat menjadi langkah awal yang baik bagi kesehatan.
Cara Mencegah Dampak Buruk dari Kebiasaan Duduk
Terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh kebiasaan duduk yang berkepanjangan. Pertama, penting untuk menjadwalkan waktu istirahat secara berkala. Mengatur alarm setiap 30 hingga 60 menit untuk berdiri dan bergerak sedikit dapat memberikan dampak yang signifikan. Ini membantu sirkulasi darah dan memperbaiki fungsi otak.
Kedua, menjadi aktif secara fisik adalah kunci. Olahraga ringan seperti berjalan kaki, berlari, atau bersepeda dapat membantu menjaga kesehatan otak. Melakukan aktivitas ini selama 30 menit setiap hari merupakan langkah proaktif untuk mencegah dampak negatif dari duduk terlalu lama.
Ketiga, mempertimbangkan penggunaan meja berdiri atau alat bantu lain yang dapat membantu mengurangi waktu duduk adalah solusi yang cukup efektif. Meja berdiri memungkinkan pengguna untuk bekerja sambil berdiri, yang pada gilirannya meningkatkan mobilitas dan mengurangi risiko yang diakibatkan oleh duduk dalam waktu lama.
Pentingnya Kesadaran Akan Gaya Hidup Sehat
Membangun kesadaran mengenai pentingnya gaya hidup sehat sangat penting untuk pencegahan penyakit degeneratif. Edukasi tentang dampak negatif dari kebiasaan duduk menjadi langkah awal yang baik untuk mendorong tindakan nyata. Masyarakat perlu didorong untuk lebih aktif dan memperhatikan waktu yang dihabiskan untuk duduk.
Melakukan evaluasi rutin terhadap pola hidup bisa jadi sangat membantu. Dengan mengenali kebiasaan sehari-hari, individu bisa menyusun rencana untuk mengurangi waktu duduk dan meningkatkan aktivitas fisik. Ini bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, seperti bergabung dengan komunitas olahraga atau mengambil kelas kebugaran.
Selain itu, memanfaatkan teknologi canggih di era digital saat ini juga dapat berkontribusi positif. Aplikasi kebugaran yang menghitung langkah dan menyarankan latihan singkat dapat menjadi alat yang efektif untuk mendorong aktivitas fisik. Dengan semakin banyaknya pilihan yang ada, masyarakat dapat lebih mudah menemukan cara untuk tetap aktif.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








