Percepatan Penanganan Longsor Medan-Berastagi oleh Kementerian PU Demi Nataru
Daftar isi:
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sedang mempercepat penanganan longsor di ruas Jalan Medan-Berastagi di Sumatera Utara. Proyek ini berupaya untuk menyelesaikan pekerjaan menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, sehingga jalur ini tetap aman dan berfungsi dengan baik untuk masyarakat.
Pada kunjungan langsung ke lokasi pada 8 November, Menteri PU, Dody Hanggodo, menyatakan bahwa ruas Medan-Berastagi memiliki risiko longsor yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh kondisi topografi yang curam, dengan perbedaan elevasi sekitar 300 meter antara Medan dan Berastagi.
Dody menekankan pentingnya proyek ini untuk memperkuat tebing-tebing rawan longsor, agar konektivitas antarwilayah tetap terjamin. Terutama, proyek ini diharapkan mampu mendukung sektor pariwisata di Berastagi, yang menjadi destinasi utama bagi masyarakat Sumatera Utara.
Pentingnya Penanganan Longsor di Ruas Jalan Strategis
Penanganan longsor ini dilaksanakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara. Dimulai sejak 13 Juni 2025, proyek ini dirangkaikan dengan durasi kerja selama 365 hari kalender, untuk memastikan kecepatan dan efisiensi penyelesaian.
Anggaran proyek yang dialokasikan sebesar Rp21,7 miliar, dengan PT Trimurti Perkasa sebagai kontraktor pelaksana. Progres proyek per awal November 2025 telah mencapai 74,83 persen, menunjukkan komitmen dalam penyelesaian tepat waktu.
Pekerjaan ini mencakup penanganan longsor di 12 titik, dengan perkuatan tebing yang menggunakan Geomat Tipe III dan sistem vegetasi. Selain itu, jaring kawat kuat tarik tinggi juga dipasang di dua titik yang paling berisiko, untuk meningkatkan ketahanan tebing terhadap longsor.
Inovasi Teknologi dalam Penanganan Longsor
Dody Hanggodo menambahkan bahwa dua titik yang memiliki risiko paling kritis menggunakan teknologi canggih yang diadaptasi dari Eropa. Material yang digunakan memang diimpor, tetapi pelaksanaannya tetap dapat dilakukan di dalam negeri.
Teknologi baru ini diharapkan dapat meningkatkan stabilitas lereng dan memberikan hasil yang lebih tahan lama. Hal ini merupakan salah satu inovasi yang diimplementasikan untuk efektivitas penanganan longsor di Indonesia.
Dody juga menjelaskan bahwa Kementerian PU secara nasional terus melakukan pemantauan dan penguatan tebing di berbagai wilayah, terutama menjelang musim hujan. Tim di lapangan selalu siap untuk memastikan kesiapan peralatan dan sumber daya yang diperlukan.
Dampak Positif Terhadap Arus Lalu Lintas dan Pariwisata
Dengan selesainya penanganan longsor ini, diharapkan arus lalu lintas di jalur Medan-Berastagi akan semakin lancar. Hal ini terutama penting pada saat periode puncak kunjungan wisata dan pergerakan masyarakat saat Natal dan Tahun Baru.
Seiring dengan peningkatan infrastruktur, sektor pariwisata di Berastagi juga diharapkan dapat tumbuh lebih pesat. Akses jalan yang lebih baik akan memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk menikmati keindahan alam dan budaya di daerah tersebut.
Dody menegaskan bahwa ruas jalan ini merupakan urat nadi transportasi dan ekonomi, serta jalur utama wisata yang sangat strategis. Oleh karena itu, proyek ini menjadi prioritas untuk memastikan stabilitas dan kelancaran mobilitas masyarakat.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







