Kerangka Manusia di Kwitang dan Uji DNA Dua Korban Hilang pada Demo Agustus
Daftar isi:
Penemuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus di Gedung Astra Credit Companies di kawasan Kwitang, Jakarta, mengejutkan banyak pihak. Insiden tragis ini pun memicu penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian untuk mengungkap fakta di balik kejadian yang terjadi saat aksi demonstrasi di akhir Agustus lalu.
Kedua kerangka tersebut ditemukan setelah tim teknis mencoba memeriksa struktur bangunan untuk rencana renovasi. Penemuan ini mengindikasikan bahwa ada hal serius yang perlu ditelusuri lebih dalam terutama terkait dengan hilangnya dua orang yang sebelumnya dilaporkan saat demonstrasi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, memberikan keterangan terkait penemuan ini. Ia menyatakan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya sedang berfokus pada analisis forensik untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai identitas kerangka-kerangka yang ditemukan.
Kronologi Penemuan Kerangka Manusia di Jakarta
Menurut laporan yang diterima polisi, tim teknis bangunan melaporkan penemuan kerangka tersebut pada Kamis, 30 Oktober. Mereka mengalami kejanggalan saat melihat ada sesuatu yang tidak biasa di langit-langit gedung saat mereka melakukan pengecekan lebih mendalam.
Pihak kepolisian segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengumpulkan informasi dan bukti. Setelah melakukan penyelidikan, ditemukan dua kerangka manusia yang diduga adalah sisa-sisa dari dua orang hilang.
Kerangka tersebut akan diperiksa lebih lanjut di RS Polri Kramat Jati untuk analisis forensik. Prosedur ini penting untuk memastikan keakuratan identifikasi melalui pengambilan sampel DNA.
Identifikasi dan Tindak Lanjut Kepolisian Dalam Kasus Ini
Saat ini, kepolisian masih menunggu hasil pengujian dari tim Kedokteran Forensik. Proses ini sangat krusial untuk memberikan kejelasan atas siapa yang mungkin terkait dengan kerangka-kerangka tersebut.
Keluarga dari Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid, dua orang yang hilang, telah diminta untuk menjalani tes DNA sebagai bagian dari proses identifikasi. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada kesesuaian antara sampel DNA mereka dan kerangka yang ditemukan.
Jane Rosalina, Kepala Divisi Pemantauan Impunitas Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), mengatakan bahwa pihak kepolisian masih dalam tahap observasi terhadap kerangka dan melakukan uji forensik guna memastikan informasi yang akurat.
Dampak Sosial dan Keluarga Korban
Kasus ini tidak hanya mengejutkan petugas, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat luas. Keluarga dari kedua korban yang dilaporkan hilang merasa cemas dan berharap penemuan ini dapat membawa kepastian tentang keberadaan orang-orang terkasih mereka.
Telah ada pembicaraan di masyarakat mengenai bagaimana situasi ini mengangkat isu tentang keselamatan publik saat demonstrasi. Beberapa warga mengekspresikan keprihatinan terhadap potensi risiko yang bisa timbul dalam aksi-aksi di masa depan.
Pihak kepolisian juga diharapkan agar dapat memberikan informasi yang transparan dan akurat terkait proses penyelidikan untuk menghindari spekulasi yang tidak berdasar.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







