Empat Polisi Diperiksa Imbas Ketua NasDem Sumut Jadi Korban Salah Tangkap
Daftar isi:
Baru-baru ini, terungkap kasus salah tangkap yang melibatkan Ketua DPD Partai NasDem Sumatra Utara, Iskandar ST. Empat personel Polrestabes Medan telah menerima sanksi disiplin berupa penempatan khusus, atau yang biasa dikenal dengan istilah patsus, setelah insiden tersebut terjadi di pesawat Garuda Indonesia.
Insiden ini bermula saat Iskandar terbang menuju Jakarta untuk kepentingan bisnis. Di dalam pesawat, ia dituduh sebagai tersangka dalam kasus judi online, dan mengalami situasi yang sangat memalukan hingga membuatnya merasa tertekan. Kejadian ini memperlihatkan bagaimana salah penangkapan bisa berpengaruh pada reputasi seseorang, bahkan seorang pejabat publik.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian, proses pemeriksaan terhadap keempat personel yang terlibat dalam kasus ini masih berlangsung. Idealnya, aparat penegak hukum harus bertindak dengan lebih teliti sebelum mengambil langkah yang dapat merugikan individu lain.
Detail Insiden yang Terjadi di Pesawat Garuda Indonesia
Iskandar menceritakan bahwa insiden terjadi pada Rabu, 15 Oktober, saat ia berada di dalam pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 193. Saat itu, pesawat sudah siap untuk lepas landas, dan ia telah mengambil tempat duduknya dengan nyaman.
Tiba-tiba, ia dikejutkan oleh lima orang yang merupakan petugas Avsec, kru pesawat, dan polisi berpakaian preman. Mereka memaksanya untuk meninggalkan pesawat dengan alasan adanya surat penangkapan yang ditujukan kepadanya.
Dalam surat tersebut, Iskandar dituduh terlibat dalam kasus judi online dan pelanggaran Undang-Undang ITE. Hal ini jelas menjadi satu situasi yang sangat memalukan dan merugikan reputasinya di depan publik.
Reaksi dan Tanggapan dari Iskandar ST
Setelah kejadian tersebut, Iskandar merasa sangat tertekan dan mempermasalahkan bagaimana penegak hukum bisa melakukan tindakan salah tangkap tanpa bukti yang jelas. Ia berpendapat bahwa tindakan tersebut telah melanggar hak-hak asasi manusia.
Dalam pernyataannya, Iskandar menyampaikan niatnya untuk melaporkan insiden tersebut ke beberapa institusi, termasuk Propam Polda Sumut, Komisi III DPR RI, Kapolri, dan Komnas HAM. Ia ingin agar ada tindakan yang jelas terhadap pihak-pihak yang melakukan kesalahan.
Ia juga menegaskan bahwa ia merasa terhina dan harga dirinya diinjak-injak akibat perlakuan tersebut. Bagi Iskandar, tindakan aparat yang terburu-buru dan tidak profesional ini mencerminkan adanya ketidakberesan dalam sistem penegakan hukum di tanah air.
Dampak bagi Personel yang Terlibat
Sejak insiden ini, keempat polisi yang terlibat seperti Iptu J, Aiptu JP, Aiptu AS, dan Briptu ES telah ditempatkan dalam pengawasan. Proses pemeriksaan terhadap mereka dilakukan untuk mengevaluasi tindakan yang telah diambil.
Kompol Siti Rohani, Kasubbid Penmas Polda Sumut, menegaskan bahwa semua proses pemeriksaan tidak akan terburu-buru dan akan dilakukan secara objektif. Hal ini untuk memastikan agar tindakan disiplin yang diambil memenuhi kaidah hukum yang berlaku.
Sikap transparansi ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat bahwa aparat penegak hukum tidak kebal terhadap sanksi dan dapat bertanggung jawab atas tindakan yang merugikan orang lain.
Pentingnya Prosedur yang Benar dalam Penegakan Hukum
Ini bukan kali pertama terjadi kasus salah tangkap yang melibatkan aparat. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya untuk memiliki prosedur yang jelas dan tegas dalam menjalankan tugasnya. Penegakan hukum harus tetap mengedepankan prinsip keadilan dan tidak terburu-buru dalam mengambil tindakan.
Masyarakat berhak mendapatkan perlindungan dari tindakan sewenang-wenang yang dapat merugikan harga diri atau martabat mereka. Oleh karena itu, penting bagi penegak hukum untuk selalu berpegang pada prinsip profesionalisme dan etika kerja yang tinggi.
Kasus ini semoga menjadi pelajaran bagi semua pihak, termasuk aparat penegak hukum untuk melakukan langkah-langkah yang lebih hati-hati dan memperhatikan kepentingan individu agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








