Ratusan Event Sumbang Rp11,8 Triliun hingga September 2025, Perizinan Masih Rumit

Daftar isi:
Peningkatan sektor pariwisata di Indonesia terus berlanjut dengan berbagai inisiatif yang ditunjukkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Salah satu yang terbaru adalah upaya untuk meningkatkan daya saing acara internasional di Indonesia, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan investor.
Dalam konteks ini, pentingnya perizinan acara menjadi sorotan. Proses yang rumit sering kali membuat penyelenggara acara memilih negara lain di kawasan yang lebih menguntungkan.
Dengan kata lain, reformasi dalam hal ini bukan hanya soal kemudahan akses, tetapi juga daya tarik Indonesia sebagai destinasi usaha. Harapan besar pun tertumpu pada forum yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Pengembangan Layanan Perizinan untuk Event Internasional di Indonesia
Kendala dalam pengurusan perizinan adalah salah satu faktor yang menghambat pertumbuhan acara berskala internasional di Indonesia. Vinsen, seorang eksekutif di Kemenpar, menyatakan bahwa ke depan mereka akan memperluas layanan izin acara ke tingkat internasional.
Saat ini, layanan perizinan satu pintu ini terbatas pada acara berskala nasional, khususnya di Jakarta. Pengaturan ini hanya melayani jenis acara tertentu seperti konser musik, sedangkan penyelenggara internasional masih harus berjuang dalam pengurusan izin secara manual.
Adanya langkah perbaikan dalam pengurusan izin diharapkan dapat menekan waktu dan biaya yang selama ini menjadi penghalang. Dengan cara ini, Indonesia dapat bersaing lebih baik dengan negara-negara tetangga dalam hal penyelenggaraan acara besar.
Pentingnya Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) 2025
Kementerian Pariwisata berinisiatif untuk menyelenggarakan forum yang disebut “Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) 2025”. Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pelaku industri event di tingkat internasional untuk berkumpul dan berdiskusi.
Forum ini akan berlangsung pada 10-11 Oktober 2025 di Nusantara International Convention Exhibition (NICE) di Banten. Tema yang diangkat adalah “Strengthening Southeast Asia Event Industry through Sustainability Practice, Strategic Investment, and Collaborative Efforts”.
Adanya forum ini diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi antara negara-negara di Asia Tenggara, serta membahas tantangan yang dihadapi dalam industri acara. Kesempatan ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan Indonesia sebagai pilihan utama untuk penyelenggaraan event internasional.
Strategi untuk Meningkatkan Daya Saing Acara di Indonesia
Untuk dapat bersaing dengan negara tetangga dalam hal penyelenggaraan acara, dibutuhkan strategi yang matang. Salah satu fokus utama adalah mempercepat proses perizinan agar acara dapat digelar dengan lebih efisien.
Selain itu, promosi destinasi juga tak kalah penting. Memperkenalkan keindahan dan keunikan budaya Indonesia bisa menjadi magnet tersendiri bagi penyelenggara internasional.
Kemenpar juga mengajak pelaku industri untuk lebih aktif dalam mengikuti perkembangan tren global. Dengan begitu, Indonesia bisa menunjukkan kualitas dalam penyelenggaraan acara yang sebanding dengan negara lain.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now