Direktur Museum Louvre Siap Mundur Setelah Perhiasan Era Napoleon Seharga Rp1,7 Triliun Dirampok
Daftar isi:
Kasus perampokan di Museum Louvre, yang menargetkan koleksi perhiasan dari era Napoleon, menjadi sorotan besar pada Minggu pagi, 19 Oktober 2025. Direktur museum, Laurence des Cars, menyatakan telah siap untuk mundur dari jabatannya setelah insiden tersebut, namun niatnya ditolak oleh Kementerian Kebudayaan Prancis.
Des Cars mengungkapkan bahwa saat perampokan berlangsung, semua sistem alarm museum berfungsi dengan baik. Namun, ia mengakui bahwa cakupan kamera keamanan jauh dari memadai, terutama di area luar gedung yang menjadi akses pencuri.
Ia menyatakan bahwa hanya ada satu kamera yang menangkap arah barat, sehingga tidak dapat memantau balkon yang digunakan dalam aksi pencurian. Dengan tegas, des Cars menyebut sejumlah kamera perimeter yang ada sudah sangat tua dan perlu diperbarui.
Penjelasan Detail Tentang Kejadian Perampokan di Museum Louvre
Pada 22 Oktober 2025, des Cars berbicara di hadapan para senator, mengungkapkan kekecewaannya atas kegagalan dalam menjaga keamanan. “Meski kami telah berupaya keras setiap harinya, kami tidak mampu mencegah insiden ini,” ungkapnya dalam pernyataan publik pertama setelah peristiwa tersebut.
Dia juga membantah laporan yang menyebutkan bahwa rencana peningkatan keamanan senilai 80 juta euro mengalami banyak penundaan. Meskipun demikian, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah memerintahkan langkah-langkah keamanan untuk dipercepat setelah museum dibuka kembali untuk pengunjung.
Museum Louvre kembali dibuka pada Rabu, 22 Oktober 2025, jam 09.00 pagi. Namun, Galeri Apollo yang menjadi lokasi kejadian tetap ditutup untuk sementara waktu, memastikan keamanan maksimal bagi pengunjung.
Reaksi Masyarakat dan Pihak Berwenang Terhadap Perampokan Ini
Keputusan untuk tetap menutup Galeri Apollo memicu berbagai reaksi dari masyarakat dan pengunjung. Banyak yang merasa khawatir mengenai keamanan di salah satu museum terkemuka di dunia ini. Tanyakan pada mereka yang sebelumnya sering mengunjungi, apakah mereka masih merasa aman.
Pihak berwenang di Prancis telah menerima kritik tajam mengenai manajemen keamanan museum. Banyak yang bertanya-tanya tentang seberapa banyak upaya yang telah dilakukan untuk memperkuat pengawasan dan perlindungan aset berharga seperti itu.
Kepolisian Paris segera melakukan penyelidikan mendalam dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mencari pelaku di balik pencurian tersebut. Tim khusus dibentuk untuk mengejar pencuri yang berhasil melarikan diri dengan barang berharga yang sangat mahal.
Potensi Perubahan Pada Prosedur Keamanan di Museum di Masa Depan
Insiden ini dapat memicu perubahan besar dalam prosedur keamanan museum di seluruh dunia. Banyak pihak yang berpendapat bahwa langkah preventif yang lebih ketat harus diterapkan untuk melindungi karya seni dan warisan sejarah dari potensi ancaman. Penggunaan teknologi canggih menjadi salah satu alternatif yang dianggap perlu untuk segera diterapkan.
Sebagai respons terhadap peristiwa ini, forum internasional mengenai keamanan museum mungkin akan diadakan, mengundang pakar dari berbagai bidang untuk membahas dan merumuskan solusi nyata. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa peristiwa seperti ini tidak terulang kembali di masa depan.
Pihak Museum juga diharapkan aktif melibatkan publik dalam diskusi mengenai peningkatan keamanan. Melalui transparansi dan keterlibatan masyarakat, mereka bisa membangun rasa aman dan kepercayaan di antara pengunjung yang ingin menikmati kekayaan seni dan budaya dunia.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







