Wisata Petilasan Jayabaya di Desa Menang Kediri, Menyatu dengan Mistis dan Tradisi Lestari
Daftar isi:
Nama Jayabaya dikenal luas di kalangan masyarakat Indonesia, terutama dalam konteks ramalan dan mitologi. Namun, sosok ini juga memiliki nilai historis dan spiritual yang mendalam, yang kini mulai dieksplorasi sebagai destinasi wisata oleh Pemerintah Kabupaten Kediri.
Petilasan Sri Aji Jayabaya terletak di Desa Menang, Kabupaten Kediri, yang dapat diakses dengan mudah dari pusat kota. Tempat ini diperkirakan sebagai lokasi moksa Prabu Jayabaya, raja bijak dari Kerajaan Kediri yang melenyap tanpa meninggalkan jasadnya.
Jayabaya adalah putra Raden Panji dari Kerajaan Jenggala dan Putri Sekartaji dari Daha. Kisah dan legenda di sekitar Jayabaya sangat menarik bagi banyak peziarah yang mendatangi petilasan ini setiap tahun.
Keberadaan petilasan Jayabaya itu dihubungkan dengan beragam keajaiban mistis dan spiritual. Terdapat tiga titik penting dalam petilasan ini yang masing-masing disertai prasasti sebagai tanda pentingnya.
Menelusuri Tiga Titik Penting di Petilasan Jayabaya
Titik pertama adalah Loka Mahkota, di mana diyakini Sri Aji Jayabaya melepas mahkotanya. Tempat ini menjadi simbol pengabdian dan pengorbanan, di mana peziarah dapat merenungi perjalanan spiritual mereka.
Selanjutnya, ada Loka Busana, yakni tempat di mana ia menanggalkan pakaian kebesaran. Loka ini memberikan makna mendalam tentang perlunya melepaskan ego dan harta dunia demi mencapai kedamaian.
Terakhir, ada Loka Moksa, titik terakhir sebelum Jayabaya menghilang menuju kesempurnaan. Di lokasi ini, banyak peziarah merasa mendapatkan energi positif dan penguatan spiritual.
Ritual Spiritual di Petilasan Jayabaya untuk Para Peziarah
Para peziarah melakukan perjalanan spiritual dengan bersimpuh, sebuah praktik yang dikenal dengan ritual andhap asor. Dalam perjalanan ini, mereka berdoa dengan penuh khidmat, menunjukkan rasa hormat kepada leluhur dan ajaran yang ditinggalkan.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar liputan sejarah, tetapi juga sarana untuk menumbuhkan kerendahan hati dan kesadaran spiritual. Melalui ritual ini, peziarah memahami pentingnya rasa syukur dan penghormatan kepada kehidupan spiritual.
Menurut Mustika Prayitno Adi, Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, petilasan ini bukan hanya sekadar situs bersejarah, tetapi juga sebagai ruang spiritual yang hidup. Di sini, keyakinan kepada Yang Kuasa terjalin erat dengan pengalaman manusia.
Peran Pemerintah dalam Pengembangan Destinasi Wisata Berbasis Spiritual
Pemerintah Kabupaten Kediri berkomitmen untuk mengembangkan petilasan Jayabaya menjadi destinasi wisata yang menarik. Upaya ini mencakup peningkatan fasilitas serta promosi yang lebih intensif agar lebih banyak orang mengenal tempat ini.
Pembenahan lingkungan sekitar petilasan juga dilakukan agar para peziarah merasa nyaman saat melakukan kunjungan. Ini termasuk penyediaan jalur akses yang baik serta zona istirahat yang menyenangkan.
Dengan pengembangan ini, diharapkan Petilasan Jayabaya akan menjadi lokasi yang semakin dikenal, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional. Upaya ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya warisan budaya dan spiritual.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







