Trump Marah ke Majalah karena Foto yang Dipublikasikan
Daftar isi:
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini menyampaikan kritik tajam terhadap foto dirinya yang muncul di sampul Majalah Time edisi 10 Oktober. Meskipun dia menyetujui artikel tersebut yang membahas upayanya dalam mendamaikan konflik di Timur Tengah, Trump merasa foto tersebut sama sekali tidak mencerminkan penampilannya yang sebenarnya.
Dalam ungkapan ketidakpuasannya, Trump mengungkapkan kekecewaannya melalui platform media sosial Truth Social. Ia merasa bahwa penampilan dalam foto itu tidak sesuai dengan gambaran yang ingin disampaikan kepada publik.
Dalam foto tersebut, Trump terlihat mengenakan jas dan dasi merah, menatap ke arah depan. Namun, ia berpendapat bahwa sudut pengambilan gambar tersebut membuat penampilannya tampak tidak proporsional.
Leher dan sebagian rambutnya terlihat di foto tersebut, namun kualitas gambar membuatnya merasa tidak dihargai. Hal ini menambah daftar kritik yang sering dilontarkan Trump terhadap media.
Pandangan Trump Terhadap Foto di Majalah Time
Trump mengungkapkan bahwa artikel dalam Majalah Time itu cukup positif, tetapi ia menganggap foto yang menyertainya sangat buruk. “Mereka ‘menghapus’ rambut saya, lalu ada sesuatu yang mengambang di atas kepala saya yang tampak seperti mahkota, tetapi sangat kecil. Aneh sekali,” ujarnya.
Respon tersebut menunjukkan ketidakpuasan Trump terhadap cara media menggambarkan dirinya, suatu hal yang telah menjadi ciri khasnya selama menjabat. Ia selalu menekankan pentingnya citra dalam politik dan bagaimana media dapat mempengaruhi pandangan publik.
Dia juga menyebut bahwa pengambilan gambar dari sudut bawah bukanlah hal yang dia sukai. Menurutnya, hal ini hanya menambah buruk tampilan foto dan menjadi alasan kuat untuk kritik.
Reaksi Publik dan Media terhadap Kritikan Trump
Reaksi terhadap kritik Trump tidak mengherankan, mengingat sejarah panjangnya dengan media. Banyak orang menganggap bahwa ini adalah bagian dari narasi khas Trump yang sering merasa disalahpahami. Beberapa pengamat media bahkan berpendapat bahwa kritik semacam ini dapat menarik lebih banyak perhatian terhadap media yang bersangkutan.
Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa kritik Trump mungkin mencerminkan ketidakpuasan yang lebih dalam terhadap bagaimana citra politik dibangun di era digital saat ini. Ulasan tentang penampilan publiknya dapat memiliki dampak signifikan pada persepsi publik.
Media sosial juga berperan dalam menanggapi keluhan Trump, dengan banyak pengguna yang membagikan pendapat mereka mengenai masalah ini. Beberapa mengekspresikan simpati terhadap perasaannya tentang bagaimana gambar dapat mempengaruhi reputasi, sementara yang lain melihatnya sebagai masalah yang sepele.
Kontroversi Foto sebagai Cerminan Hubungan Trump dengan Media
Kontroversi seputar foto di majalah ini berfungsi sebagai cerminan hubungan rumit Trump dengan media selama masa kepresidenannya. Ia sering melontarkan kritik pedas terhadap media yang dia pandang tidak adil. Media pun membalas dengan berbagai cara, dan situasi seperti ini sering kali menjadi perhatian publik.
Hal ini menggarisbawahi bahwa gambaran media tentang tokoh publik, terutama seorang presiden, dapat menimbulkan dampak yang luas. Dalam banyak kasus, ketidakpuasan semacam ini dapat menciptakan kebingungan dan ketegangan antara politisi dan jurnalis.
Aktivitas media yang memodifikasi gambar dan mengubah sudut pandang dapat memicu reaksi negatif dari para pemimpin. Tak jarang, konflik ini memunculkan debat lebih besar tentang etika media dan tanggung jawab mereka dalam meliput tokoh publik.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now







