DPR Mendorong Proses Hukum Terkait Pelanggaran Kasus Ponpes Ambruk

Daftar isi:
Kasus ambruknya gedung di Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Insiden tragis ini mengakibatkan puluhan santri kehilangan nyawa, dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang keselamatan bangunan di lingkungan pendidikan agama.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Singgih Januratmoko, menyoroti pentingnya pemeriksaan menyeluruh terhadap kasus ini. Beliau menyatakan bahwa tindakan hukum harus diambil jika ditemukan indikasi pelanggaran yang mengarah pada kejadian tersebut.
Dalam pernyataan yang disampaikan, Singgih menyebut bahwa tragedi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja dan perlu adanya kejelasan dari pihak-pihak yang bertanggung jawab. Selain itu, ia juga menekankan bahwa pengawasan dalam pembangunan gedung menjadi penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Analisis Korban dan Penanganan Paska-Tragedi di Ponpes Al Khoziny
Hingga kini, proses pencarian korban masih berlangsung dengan melibatkan Tim SAR yang bekerja tanpa henti. Dengan sekitar 54 korban jiwa teridentifikasi, termasuk lima potongan tubuh, insiden ini mengungkapkan bahaya serius yang mungkin timbul dari kurangnya pengawasan dalam pembangunan infrastruktur pendidikan.
Proses penyelamatan menjadi tantangan besar, terutama karena struktur bangunan yang rubuh menciptakan banyak halangan. Dalam beberapa hari setelah kejadian, anggota keluarga korban berlarian mencari kabar tentang santri yang mereka cintai, menciptakan suasana haru dan kepedihan yang mendalam.
Marwan Dasopang, Ketua Komisi VIII DPR, berpendapat bahwa terdapat unsur kelalaian yang jelas dalam kasus ini. Menurutnya, jika gedung tersebut tidak memenuhi standar, tanggung jawab tidak hanya terletak pada pengelola pesantren, melainkan juga pada pemerintah yang tidak melakukan pengawasan ketat.
Pentingnya Pengawasan pada Pembangunan Gedung Pendidikan
Di tengah tragedi ini, muncul keinginan untuk memperbaiki mekanisme pengawasan di seluruh instansi terkait pembangunan gedung-gedung pendidikan agama. Singgih Januratmoko menekankan bahwa penting bagi pembangunan gedung untuk melibatkan ahli yang berkompeten agar tidak terjadi kesalahan serupa.
Dia juga menyarankan agar regulasi tentang pembangunan pesantren perlu ditinjau kembali agar setiap proses pembangunan memiliki standar keselamatan yang sesuai. Ini agar para santri dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan nyaman.
Marwan Dasopang pun menyerukan agar evaluasi menyeluruh terhadap regulasi yang mengatur pembangunan gedung di pesantren segera dilakukan. Jika perlu, undang-undang terkait perlu disesuaikan agar lebih ketat dan responsif terhadap kebutuhan keselamatan.
Mewujudkan Pendidikan yang Aman di Indonesia
Tragedi di Ponpes Al Khoziny harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Setiap elemen masyarakat, dari pemerintah hingga pengurus lembaga pendidikan, perlu bersinergi untuk mewujudkan lingkungan yang aman bagi generasi penerus. Keselamatan santri haruslah menjadi prioritas utama, bukan hanya sekedar formalitas.
Keterlibatan orang tua, masyarakat, dan pihak otoritas dalam mengawasi pembangunan di lingkungan pesantren juga sangat penting. Mereka dapat memberikan masukan yang signifikan agar setiap proses pembangunan dapat berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Kita harus belajar dari kejadian ini dan berupaya agar tidak ada lagi nyawa yang hilang sia-sia. Investasi dalam keamanan gedung pendidikan merupakan langkah penting untuk menjamin masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now