Masjid Nol Emisi Karbon Pertama di Dunia Akan Dibuka di Abu Dhabi Oktober 2025

Daftar isi:
Konsep bangunan hijau semakin relevan dalam berbagai sektor, termasuk tempat ibadah. Dengan terus meningkatnya kesadaran lingkungan, perancang bangunan merancang masjid yang tidak hanya berfungsi sebagai ruang spiritual, tetapi juga sebagai contoh dari norma keberlanjutan.
Rencana ambisius ini menunjukkan bahwa pengembangan infrastruktur dapat dilakukan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan. Salah satu contoh nyata adalah ketiadaan emisi karbon pada masjid yang akan dibangun di Abu Dhabi, yang berkomitmen untuk menjadi pertama di dunia.
Transformasi Tempat Ibadah Menjadi Ramah Lingkungan
Proyek masjid di Abu Dhabi merupakan langkah maju dalam inovasi arsitektur berkelanjutan. Terletak di Masdar City, yang dikenal sebagai kota berkelanjutan, masjid ini menjanjikan penerapan teknologi ramah lingkungan yang mutakhir.
Dari sudut pandang desain, masjid ini akan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan. Dengan memanfaatkan panel surya, masjid ini diharapkan dapat memenuhi semua kebutuhan energinya sendiri tanpa bergantung pada sumber non-renewable.
Penerapan teknik pendinginan pasif sangat penting bagi iklim gurun yang ekstrem. Desain tersebut tidak hanya akan menghemat energi tetapi juga menyediakan kenyamanan bagi jamaah yang datang untuk beribadah.
Tantangan dalam Desain Arsitektur Berkelanjutan
Meskipun konsep ini sangat menjanjikan, perancangan masjid ini menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah memastikan masjid menghadap ke arah Makkah, menciptakan keseimbangan antara orientasi spiritual dan efisiensi energi.
Untuk menanggulangi masalah ini, perancang harus mengeksplorasi berbagai solusi inovatif. Mereka harus mencari cara untuk mengoptimalkan penempatan jendela dan kanopi untuk meminimalkan dampak sinar matahari langsung.
Penggunaan material berkualitas tinggi juga menjadi fokus utama dalam desain masjid. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan insulasi serta efisiensi energi dalam penggunaan sehari-hari.
Inspirasi dari Warisan Budaya dan Arsitektur Lokal
Pentingnya mengintegrasikan unsur-unsur budaya dalam desain tidak bisa diabaikan. Perancang mengambil inspirasi dari Masjid Al Bidyah, sebagai salah satu warisan arsitektur terpenting Uni Emirat Arab.
Referensi budaya ini tidak hanya meningkatkan nilai estetika masjid tetapi juga menjaga kearifan lokal dalam desain. Dengan cara ini, masjid dapat menjadi ruang ibadah yang relevan dan memungkinkan interaksi dengan masyarakat sekitarnya.
Dukungan dari komunitas lokal sangat penting dalam mewujudkan proyek ini. Proses kolaboratif antara perancang, pemangku kepentingan, dan masyarakat bisa menghasilkan desain yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan bersama.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now